Film Kereta Berdarah (2024)
Awal Cerita
Purnama (Hana Malasan) mengajak adiknya, Kembang (Zara Leola), untuk berlibur ke sebuah resor baru bernama Sangkara. Untuk mencapai resor tersebut, mereka harus menaiki kereta wisata yang menjadi satu-satunya sarana transportasi menuju tempat tersebut. Kereta ini di jadwalkan sebagai perjalanan perdana menuju Sangkara, dan di dalam kereta terdapat sejumlah penumpang, termasuk orang-orang penting seperti seorang investor (Yama Carlos) dan Bupati Sangkara (Kiki Narendra).
Perjalanan dimulai dengan suasana yang penuh antusiasme. Namun, di tengah perjalanan, ketegangan mulai terasa saat para penumpang di perlihatkan dengan berbagai fenomena aneh. Salah satu penumpang tiba-tiba mengalami kesurupan dan mulai mengamuk, membantai salah satu gerbong. Kejadian ini membuat penumpang lain terkejut dan cemas, tetapi masalah semakin memburuk ketika gerbong-gerbong kereta mulai menghilang setiap kali kereta memasuki terowongan. Tekun (Fadly Faisal), kondektur kereta, adalah orang pertama yang menyadari adanya keanehan ini dan segera melaporkannya kepada masinis (Totos Rasiti).
Konflik
Keanehan yang terjadi dalam perjalanan semakin membingungkan. Ketika setiap kali kereta memasuki terowongan, satu per satu gerbong menghilang tanpa jejak. Hal ini menciptakan ketegangan dan rasa takut yang semakin meningkat di kalangan para penumpang. Purnama dan Kembang, bersama dengan para penumpang lain, berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana cara mereka bisa selamat. Kegelisahan semakin memuncak ketika penumpang mulai panik, dan ketidakpastian tentang nasib mereka membuat suasana semakin mencekam.
Sementara itu, para penumpang lain, termasuk investor dan Bupati, mulai bertanya-tanya mengenai hilangnya gerbong-gerbong tersebut, dan mereka terpaksa bekerjasama untuk mencari jawaban. Pada saat yang sama, kondektur dan masinis berusaha menjaga kontrol terhadap situasi, namun mereka juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Akhir Cerita
Misteri mengenai hilangnya gerbong-gerbong akhirnya mulai terungkap, meskipun jawaban yang di temukan tidak mudah di terima oleh para penumpang. Setelah serangkaian kejadian yang penuh ketegangan, terungkap bahwa semua ini berhubungan dengan sejarah resor Sangkara itu sendiri dan fenomena alam yang selama ini di abaikan. Alam dan lingkungan sekitar, yang ternyata memiliki cerita dan kekuatan tersendiri, akhirnya menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Akhirnya, para penumpang yang selamat harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus menghargai alam dan memahami bahwa bukan semua yang terjadi dapat di jelaskan secara logis. Kejadian-kejadian tersebut merupakan peringatan atau perwujudan dari sesuatu yang lebih besar, yang harus di hormati dan di terima. Di akhir cerita, meskipun beberapa penumpang selamat, film ini meninggalkan pertanyaan terbuka mengenai makna di balik kejadian-kejadian yang terjadi selama perjalanan.