Film All Access to Rossa 25 Shining Years (2024)
Film All Access to Rossa 25 Shining Years (2024) adalah dokumenter musik yang menelusuri perjalanan karier Rossa selama 25 tahun di industri hiburan. Selain menampilkan persiapan konser perayaannya di berbagai kota di Indonesia dan Malaysia, film ini juga mengungkap sisi personal sang diva. Di sutradarai oleh Ani Ema Susanti, dokumenter ini memperlihatkan dedikasi Rossa, tantangan yang di hadapinya, serta kehidupan pribadinya di balik gemerlap panggung.
Awal Cerita
Film ini dibuka dengan latar belakang perjalanan karier Rossa yang telah berlangsung selama 25 tahun. Sebagai salah satu diva terbesar di Indonesia, ia telah menghasilkan banyak lagu hit yang menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. Dokumenter ini membawa penonton ke belakang layar persiapan konser perayaan 25 tahun kariernya, yang akan digelar di berbagai kota di Indonesia dan Malaysia.
Sejak awal, penonton diajak melihat kesibukan Rossa dalam menyusun konsep konsernya. Latihan vokal, pemilihan lagu, hingga koordinasi dengan tim produksi menjadi bagian dari rutinitasnya. Berbagai tantangan muncul, mulai dari jadwal yang padat hingga kondisi fisik yang melemah akibat tekanan kerja. Dokumenter ini tidak hanya memperlihatkan kegemerlapan dunia hiburan tetapi juga menunjukkan kerja keras dan pengorbanan di baliknya.
Tengah Cerita
Dokumenter ini menggali sisi personal Rossa, dari tantangan mempersiapkan konser hingga perjalanan emosionalnya. Film ini menyoroti perjuangannya menghadapi kegagalan, tekanan mental, dan perceraian dengan Yoyo “Padi,” sekaligus perannya sebagai ibu bagi Rizky.
Wawancara dengan keluarga, tim kerja, dan rekan musisi seperti Ariel, Afgan, dan Melly Goeslaw menegaskan bahwa Rossa bukan hanya berbakat, tetapi juga pekerja keras dan inspiratif. Kesetiaannya pada musik, tekad untuk tampil sempurna, serta hubungan erat dengan orang-orang terdekat menjadi fokus utama dokumenter ini.
Akhir Cerita
Film mencapai klimaksnya saat konser perayaan 25 tahun karier Rossa akhirnya di gelar. Setelah semua persiapan yang melelahkan dan berbagai rintangan yang di hadapi, penonton di ajak menikmati momen puncak perjalanan ini. Konser bukan sekadar pertunjukan musik biasa, tetapi menjadi simbol dari perjuangan, dedikasi, dan cinta Rossa terhadap dunia seni.
Momen konser ini di sajikan dengan sinematografi yang indah. Kamera menangkap setiap detail ekspresi dan emosi Rossa, serta kehangatan interaksi dengan penonton. Penyuntingan kreatif, seperti transisi antara latihan dan konser, memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton. Pada akhirnya, konser ini bukan hanya perayaan bagi Rossa, tetapi juga bagi para penggemarnya yang telah setia mendukungnya selama dua setengah dekade.
Kesimpulan
All Access to Rossa 25 Shining Years bukan hanya dokumenter tentang konser atau perjalanan karier seorang penyanyi. Film ini adalah potret tentang ketekunan, ketahanan mental, dan bagaimana seseorang mampu bertahan dan terus berkarya di tengah berbagai tantangan hidup. Dengan narasi yang kuat, sinematografi yang memanjakan mata, serta penggalian emosi yang mendalam, film ini berhasil memberikan pengalaman yang lebih dari sekadar tontonan musik.
Bagi penggemar Rossa, dokumenter ini adalah penghormatan yang layak bagi idolanya. Bagi penonton umum, ini adalah kisah inspiratif tentang bagaimana kerja keras dan ketulusan dalam berkarya dapat membawa seseorang mencapai puncak, tanpa melupakan esensi kemanusiaannya.
