Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (2024) | Movindo24
Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (2024) adalah film yang menggali kedalaman emosi manusia melalui kisah-kisah kompleks para tokohnya. Terinspirasi oleh lirik lagu Runtuh yang di bawakan oleh Feby Putri dan Fiersa Besari, film ini mengajak penonton untuk memahami bahwa dalam hidup, tidak semua masalah memiliki jawaban sederhana. Ada kalanya, yang kita butuhkan hanyalah untuk menangis.
Awal Cerita Film
Film ini di mulai dengan memperkenalkan Tari (Prilly Latuconsina), seorang wanita muda yang bergabung dengan grup dukungan emosional. Di grup ini, setiap anggota berbagi beban hati dan cerita pribadi yang penuh luka. Salah satu anggota grup, Agoy (Kristo Immanuel), di hantui penyesalan karena tidak memenuhi permintaan terakhir ayahnya sebelum meninggal. Selain itu, ada Ica (Ummi Quary), seorang komika yang selalu tampil ceria meskipun hatinya terluka.
Tari hidup di rumah yang penuh ketegangan, tempat ibunya, Devi (Dominique Sanda), sering menjadi korban kekerasan fisik dan emosional dari suaminya, Pras (Surya Saputra). Tari sering berusaha meyakinkan ibunya untuk meninggalkan rumah tersebut, tetapi Devi tetap bertahan, berharap bahwa suaminya akan berubah suatu saat nanti. Keputusan ini membuat Tari merasa terperangkap dalam siklus kekerasan yang tak kunjung berhenti.
Konflik dalam Film
Konflik utama dalam Bolehkah Sekali Saja Kumenangis muncul dari pertarungan batin Tari. Ia ingin menyelamatkan ibunya dari kekerasan rumah tangga, namun ia juga merasa putus asa karena Devi enggan pergi. Konflik ini semakin rumit dengan hadirnya Baskara (Pradikta Wicaksono), seorang karyawan baru di kantor Tari. Baskara, yang dulu di kenal sebagai calon bintang basket, kini menghadapi kenyataan pahit bahwa masa depannya hancur akibat kesalahan besar yang ia lakukan.
Seiring berjalannya cerita, penonton diajak untuk merenungkan berbagai pertanyaan moral yang tak mudah di jawab. Apakah Devi benar-benar di salahkan atas penderitaan yang di alami Tari? Apakah keengganannya meninggalkan Pras merupakan kebodohan atau bentuk cinta yang keliru? Di sisi lain, Baskara juga bergulat dengan kesalahan masa lalunya, yang mengingatkan kita bahwa tak ada orang yang sempurna.
Akhir Cerita Film
Pada akhir film, konflik mencapai puncaknya saat Tari akhirnya memutuskan untuk bertindak. Ia menghadapi kenyataan bahwa ibunya mungkin tidak akan pernah berubah. Untuk menyembuhkan dirinya, Tari harus melepaskan masa lalu yang penuh luka. Dengan dukungan dari grup dukungan emosional yang ia ikuti, dan melalui pertemuan dengan Baskara yang juga sedang mencari cara untuk menerima kesalahannya, Tari akhirnya mengambil keputusan penting untuk keluar dari bayang-bayang kekerasan dan mencari kebebasan.
Film ini berakhir dengan catatan penuh harapan, meskipun tidak ada solusi instan untuk luka-luka emosional yang ditampilkan. Tari, bersama Baskara, menemukan keberanian untuk melangkah maju, meskipun perjalanan penyembuhan mereka baru saja dimulai.
Kesimpulan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (2024)
Bolehkah Sekali Saja Kumenangis adalah film yang penuh emosi, menggambarkan kompleksitas hubungan manusia dan perjuangan untuk mengatasi luka hati. Melalui kisah Tari, Devi, Baskara, dan anggota grup dukungan lainnya, film ini mengajak penonton untuk merenungkan betapa rumitnya keputusan yang kita ambil dalam hidup, serta bagaimana kita sering terjebak dalam pola-pola yang sulit di putuskan.
Film ini tidak hanya tentang penderitaan, tetapi juga tentang harapan dan keberanian untuk menyembuhkan diri. Dengan alur yang kuat dan karakter-karakter yang mendalam, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis adalah perjalanan emosional yang layak untuk di saksikan, terutama bagi mereka yang pernah mengalami luka hati atau terjebak dalam di lema moral yang sulit di selesaikan.